Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menyingkap Tabir Kegagalan: Ciri-ciri yang Harus Diubah untuk Meraih Masa Depan yang Cerah

 


Mencari Pekerjaan: Tantangan dan Harapan Seorang Sarjana Sosiologi

Saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman saya mencari pekerjaan setelah lulus S1 Sosiologi. Perjalanan ini penuh dengan tantangan, tapi saya tidak menyerah dan terus berusaha.

Sulitnya Mencari Pekerjaan di Kota Kecil

Saya tinggal di luar Jawa, di mana peluang kerja untuk S1 masih terbilang terbatas. Dua tahun terakhir ini, saya sudah melamar ke berbagai jenis pekerjaan, mulai dari gudang, sales, finance, hingga magang di kementerian.

Meskipun saya selalu belajar teknik wawancara, hasil yang saya dapatkan hanya sampai tahap wawancara pertama.

Kesempatan yang Terlewatkan

Pernah sekali saya mendapat tawaran kerja di Jakarta, tapi ibu saya tidak setuju karena adik dan kakak saya juga merantau. Akhirnya, saya pun mengalah.

Beberapa bulan kemudian, saya mendapat restu untuk merantau, tapi sayangnya kesempatan kerja di Jakarta sudah tidak ada lagi.

Sadar Akan Kekurangan

Saya sadar bahwa ada beberapa faktor yang membuat saya belum mendapatkan pekerjaan:

  • Usia: Saya lulus di usia 25 tahun karena memulai pendidikan satu tahun lebih lambat untuk menyesuaikan dengan saudara saya.
  • Kurangnya Pengalaman Magang: Jurusan saya tidak mewajibkan magang dan saya kurang mencari informasi tentang pentingnya magang.
  • Keterampilan Digital: Sebagai lulusan Sosiologi, saya merasa perlu bimbingan untuk mengembangkan skill digital, namun kondisi keuangan keluarga tidak memungkinkan untuk mengikuti kursus berbayar.
  • Stigma Jurusan: Jurusan Sosiologi sering disalahartikan sebagai jurusan keguruan, padahal prospek kerjanya luas. Pernah saat wawancara, seorang HRD berkata "Oh, harusnya kamu yang duduk di sini (posisi HRD), saya cuma sarjana ekonomi." Hal ini tentu menyakitkan, meskipun saya tahu HRD tidak harus memiliki jurusan yang sama.

Terus Berusaha dan Berharap

Meskipun merasa gagal karena belum bisa produktif di usia 27 tahun, saya tidak menyerah. Saya terus belajar dan berusaha, termasuk mendaftar BUMN dan CPNS.

Dukungan dan Semangat Baru

Terima kasih kepada semua yang sudah memberikan dukungan dan komentar positif. Komentar-komentar tersebut membantu saya mendapatkan kembali kepercayaan diri untuk terus mencari pekerjaan.

Saat ini, saya fokus untuk mempersiapkan diri menghadapi tes CPNS yang akan datang.

Doa dan Dukungan Anda Berarti Banyak

Doakan saya agar bisa segera mendapatkan pekerjaan dan menjadi pribadi yang produktif.

Pesan untuk Teman-teman:

Bagi teman-teman yang sedang mencari pekerjaan, jangan mudah menyerah. Teruslah belajar, berusaha, dan pantang putus asa. Semangat!

Catatan:

  • Saya tidak bisa berdagang karena kondisi keuangan keluarga yang sulit.
  • Saya mohon maaf jika tidak bisa membalas semua komentar yang ada.

Semoga cerita ini bisa menginspirasi dan memberikan semangat bagi para pencari kerja lainnya.

Posting Komentar untuk "Menyingkap Tabir Kegagalan: Ciri-ciri yang Harus Diubah untuk Meraih Masa Depan yang Cerah"