Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa yang membedakan pria yang jatuh cinta dengan pria yang berpura-pura jatuh cinta?



Saya gagal menemukan hasil penelitian terkait pertanyaan ini. Oleh karena itu, satu-satunya referensi yang dapat saya gunakan untuk menjawab pertanyaan ini adalah pengalaman pribadi saya sendiri.


Karena pengalaman setiap orang (lelaki) berbeda-beda, pengalaman yang saya ceritakan di sini mungkin tidak sama dengan pengalaman orang lain. Selain itu, pengalaman yang saya ceritakan ini hanya berlaku pada tahap awal perkenalan atau pendekatan.


Kepada orang yang saya benar-benar cintai (mungkin lebih tepatnya, passion), maka pada tahap awal saya:

Lebih banyak keangkuhan. Meskipun yang ingin diungkapkan berasal dari hati (perasaan), lidah sepertinya tidak dapat berbicara.
tidak dapat (karena tidak tega) menyampaikan pujian atau rayuan, apalagi gombal.
Untuk menarik perhatian si dia, dia lebih mengandalkan bahasa tubuh daripada bahasa lisan.
Selalu ragu untuk memberikan hadiah, bahkan untuk memulai "kencan".
Sebaliknya, saya mudah merangkai kata-kata indah dan menyenangkan yang mudah saya sampaikan kepada kenalan yang tidak menjadi tujuan utama saya. Saya dengan mudah mengajukan semua ajakan atau tawaran seperti makan malam, jalan-jalan, atau menonton film.

Untuk alasan apa keberanian saya terhadap wanita yang benar-benar saya kasihi dan dambakan berbeda dengan keberanian saya terhadap wanita yang saya anggap biasa saja dalam hati saya?

Untuk yang pertama, yang saya anggap sebagai kekasih dambaan, saya terbebani oleh perasaan takut salah, takut ditolak, dan takut kecewa. Inilah yang membuat saya gelisah, gelisah, dan bahkan salah tingkah saat berhadapan dengannya. Ketakutan itu mendorong saya untuk menunggu dan bersabar, bahkan menjadi bodoh.


Sebaliknya, pada yang kedua—yang biasa—saya tidak takut apa pun. Prinsipnya, saya memuji atau merayu ybs semata-mata untuk membuatnya senang, bukan untuk mengejar kasih sayang atau cintanya. Oleh karena itu, prinsip "nothing to lose" menentukan keberanian saya dalam situasi kedua ini.

Maaf sekali lagi; jawaban ini didasarkan pada pengalaman subjektif saya sendiri daripada data ilmiah hasil penelitian. 

Posting Komentar untuk "Apa yang membedakan pria yang jatuh cinta dengan pria yang berpura-pura jatuh cinta?"